Para Ibu Hebat di Sekolah Nasional Nusaputera, Perempuan Indonesia…

Seperti yang termuat dalam panduan PHI ke 93 dari kementrian P3A, disampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2020), jumlah penduduk perempuan sebanyak 133,54 juta orang atau 49,42 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Angka ini jelas menunjukkan bahwa jumlah perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda, namun tingkat kesenjangan gender di Indonesia masih cukup tinggi serta perempuan berhak untuk mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang terutama pembangunan.
Dari data yang disampaikan diatas ternyata tidak berlaku di Sekolah Nasional Nusaputera. Dimana perempuan diberikaan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari kiprah perempuan yang mengisi posisi penting di Sekolah Nusaputera. Dalam menyambut hari ibu yang ke-93, dalam tulisan ini akan dikupas beberapa perempuan hebat yang berkiprah di Sekolah Nasional Nusaputera.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day
Seperti disampaikan oleh Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutan Peringatan Hari Ibu ke-93 beliau menyampaikan “Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa. Tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia. Maka dari itu, Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya”.
Dari pernyatan beliau kita sadar memang ada perubahan makna yang sejatinya akan arti Peringatan Hari Ibu (PHI) dikalangan genersi milenial sekarang. Makna yang lebih dalam lagi sudah tergeserkan dengan sekedar memberikan ucapan dan hadiah saja. Bahkan kita sendiri tidak tahu persis bagaimana sebetulnya awal diadakanya Peringatan Hari Ibu di Indonesia.
Memberikan pemahaman akan sejarah PHI di Indonesia merupakan salah satu jalan untuk meluruskan kembali makna peringatan PHI yang memang berbeda dengan Mother’s Day. Berikut adalah sedikit sejarah PHI di Indonesia yang akan membuka pemahaman tentang peringatan Hari Ibu seperti yang dimuat suara.com.

Sejarah Hari Ibu tidak terlepas dari Kongres Perempuan Indonesia. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu merupakan hasil dari Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut dilaksanakan beberapa pekan usai Kongres Pemuda II dihelat.
Kongres ini diselenggarakan di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 600 perempuan dari puluhan perhimpunan wanita. Bahkan 600 perempuan ini memiliki latar belakang, suku, agama, budaya, usia dan pekerjaan yang beragam.
Beberapa perhimpunan perempuan yang turut andil dalam kongres terseut ialah Wanita Oetomo, Poetri Indonesia, Wanita Katolik, Aisyiyah, Wanita Moeljo dan lainnya. Tak hanya para perempuan saja, para pemuda dari berbagai organisasi juga turut hadir dalam perhelatan bersejarah tersebut
Dua tahun usai kongres perempuan pertama digelar, para perempuan di Indonesia menyatakan gerakan wanita sebagai bagian pergerakan nasional. Hal ini menjelaskan bahwa perempuan wajib ikut serta dalam memperjuangkan dan mempertahankan nusa dan bangsa.
Hingga akhirnya, di hari pertama Kongres Perempuan I digelar yakni pada tanggal 22 Desember 1929 dijadikan acuan bagi pemerintah RI untuk menetapkannya sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, Hari Ibu Nasionaal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden RI no 316 tahun 1953.
Para Ibu Hebat di Sekolah Nasional Nusaputera,
Seperti yang disampaikan diawal bahwa besarnya jumlah perempuan di Indonesia yang hampir mencapai 49,42 persen dari jumlah penduduk Indonesia, tetapi kesenjangan gender antara perempuan dan laki-laki sangatlah besar. Akan tetapi hal tersebut sepertinya tidak berlaku di Sekolah Nasional Nusaputera karena kesempatan yang sama diberikan kepada perempuan atau laki-laki.
Berikut adalah para Ibu hebat yang menempati posisi strategis di lingkungan Sekolah Nasional Nusaputera.
- Yuliana Poniyati, S.Pd.

Beliau dipercaya memimpin jenjang PG/TK Nusaputera. Selain Play Grup dan Taman Kanak-kanak sudah lebih dari dua tahun dibuka pula program Daycare bagi anak usia balita.
Dengan mengembangkan pembelajaran STEAM menjadikan PGTK Nusaputera unggul dalam memberikan pengalaman baru bagi siswanya dan mempersiapkan siswa PGTK untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya lebih percaya diri
2. Partiwi, S.Pd.

Dengan slogan Menyenangkan, Profesional, Berkarakter, Hebat dibawah kepemimpinannya SMP Nusaputera berkembang menuju sekolah yang menerapkan kemajuan IT dalam pembelajaran, salah satunya dengan mengadopsi metode pembelajaran Hybrid Learning. Selain itu Pengembangan kewirausahaan bagi siswa SMP Nusaputera juga menjadikan keunggulan tersendiri.
Penguatan karakter juga tidak kalah penting bagi para siswanya. Didukung dengan guru professional sesuai bidangnya memberikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang hebat dan berkarakter.
3. Nining Tri Palupi, S.Pd., M.Pd.

IT is Us, itu adalah slogan yang dibawanya dalam memimpin SMK Nusaputera 1. Diawali dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan sekarang SMK Nusaputera 1 telah membuka jurusan Multi Media.
Walaupun tergolongan masih baru, Jurusan Multi Media SMK Nusaputera 1 mendapatkan kepercayaan dari Pusdatin Kemendikbud dengan terpilih menjadi salah satu sekolah di Indonesia yang mengembangkan media pembelajaran untuk mengisi konten rumah belajar kemendikbud.
4. Linda Susilawati, S.Pd.

Tidaklah salah jika SMK Nusaputera 2 memiliki slogan Quality in me, hal ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah diraih lembaga yang dipimpinnya.
Kepercayaan dari dunia industri juga cukup membanggakan. Beberapa Industri farmasi melakukan rekruitmen langsung bagi siswa-siswa SMK Nusaputera 2 langsung di sekolah yang dilakukan bahkan saat siswa-siswa masih duduk dikelas 12.
Dibawah kepemimpinannya SMK Nusaputera 2 kini telah meiliki tiga jurusan yaitu Farmasi, Farmasi Industri dan yang terbaru adalah jurusan Perhotelan.
5. Dra. Retno Palupi W., M.M.

Ibu hebat satu ini dipercaya menjabat posisi yang sangat strategis di Sekolah Nasional Nusaptera tepatnya beliau menjabat sebagai Manager Pendidikan.
Dibawah arahannya Sekolah Nasional Nusaputera memikiki Unique Selling Proposition (USP) kewirausahaan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Matematika dan IT sebagai mata pelajaran.unggulan.
6. Yolanda Dipa, S.E.

Ibu hebat yang satu ini diberi kepercayaan oleh Sekolah Nasional Nusaputera untuk mengelola keuangan, beliau menjabat sebagai manager keuangan.
Dibawah tangan dinginya, merombak model pembayaran dari setor tunai di kasir menjadi system online.
Dengan menggandeng beberapa bank pemerintah, menjadikan system pembayaran baik gaji guru dan karyawan maupun uang sekolah siswa dapat dilakukan secara online. Hal ini mempermudah dan lebih efesien bagi semuanya.
7. A. Ratna Wulandari, S.E., M.Si.

Tidak kalah hebatnya dengan ibu yang lain, Ibu ini diberikan kepercayaan utnuk menempati posisi strategis lainya yaitu Manager SDM di Sekolah Nasional Nusaputera.
Dengan semangat bahwa Guru dan Karyawan di Sekolah Nusaputera adalah asset penting dalam dunia Pendidikan maka pengembangan SDM khususnya guru menjadi salah satu agenda prioritas yang terus di tingkatkan.
Melalui berbagai kegiatan pelatihan seperti kegiatan in house training secara berkala dan pemberian penghargaan bagi guru dan karyawan berprestasi menjadikan SDM di Sekolah Nasional Nusaputera menjadi SDM unggul yang siap bersaing dengan sekolah lain.
Melalui momentum Peringatan Hari Ibu yang ke-93 ini para perempuan hendaklah menyingkirkan jauh-jauh pandangan rendah terhadap diri sendiri, jadilah perempuan hebat dan berdaya bagi diri sendiri, keluarga dan linkungan. Karena pada dasarnya penghargaan terhadap perempuan akan timbul jika para perempuan juga menghargai diri sendiri
Dengan meningkatkan intelektualitasnya bukan sekedar tampang dan tampilannya yang cenderung akan mengarah pada eksploitasi dari pihak lain. Diharapkan para perempuan akan semakin berdaya dan nyata perannya.
Selamat memperingati Hari Ibu yang ke-93, kobarkan semangatmu wahai para perempuan Indonesia menjadi perempuan-perempuan yang berdaya untuk bersama-sama mengantarkan Indonesia maju.
Penulis : Eko Budi Hendiko, S.Si.
Sumber :
- https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Conggres_aisiyah.jpg
- https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2994/hari-ibu-bukan-mother-s-day-saatnya-generasi-milenial-memaknai-dengan-aksi-nyata
- https://www.suara.com/news/2021/12/01/130224/sejarah-hari-ibu-22-desember-di-indonesia
- https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-703285115/link-download-logo-hari-ibu-png-22-desember-2021-ini-kumpulan-tema-peringatan-hari-ibu-yang-diperingati-besok?page=2
- Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Ibu ke-93 Tahun 2021, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduaangan Anak Republik Indonesia.