Skip to content
Sekolah Nasional Nusaputera
  • Tentang Nusaputera
  • Akademik
  • Program Internasional
  • Pendaftaran
  • Unit Penunjang
  • Alumni
  • More
    • Kerjasama
    • News
    • Lowongan Kerja

News

Sarpra

Kegiatan penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah Sekolah Nasional Nusaputera

  • April 28, 2022April 28, 2022

Kegiatan penyaluran zakat, infaq dan sedekah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H dilakukan oleh panitia peringatan hari besar islam (PHBI) sekolah nasioanl nusaputera.
Penyaluran dana ini sebesar Rp. 10.636.500,- terdiri dari Rp 3.325.000 uang zakat fitrah dan Rp. 7.311.500,- uang sedekah. Pengumpulan uang zakat dan sedekah ini diselanggarakan dalam waktu 1 minggu yang melibatkan semua komponen dan jenjang yang ada di sekolah nasional nusaputera.
Adapun penyalurannya, untuk uang zakat disalurkan kepada masyarakat sekitar sekolah memlalui panitia zakat masjid Aljihad, Sedangkan untuk uang infaq dan sedekah dibagikan kepada beberapa panti asuhan yatim piatu.

Sarpra

Kegiatan The Best Student Sekolah Nasional Nusaputera

  • April 21, 2022April 21, 2022

Kegiatan The Best Student Sekolah Nasional Nusaputera berlangsung selama 4 Hari dengan melibatkan semua jenjang di Sekolah Nusaputera. Kegiatan ini merupakan agenda kegiatan tahunan Sekolah Nasional Nusaputera dalam memeriahkan Hardiknas dengan melakukan ajang pengetahuan dan keterampilan.

Adapun tangkaian kegiatan tersebut sebagai berikut

Hari dan tanggalAgenda kegiatan
Senin, 11 April 2022Penjurian The Best Student SMA
Selasa, 12 April 2022Penjurian The Best Student SD dan SMK 1
Rabu, 13 April 2022Penjurian The Best Student SMP dan SMK 2
Kamis 14 April 2022Penjurian The Best Student TK

Kegiatan penjurian dipimpin oleh MC Wakasis masing-masing jenjang. Tahapan penjurian dibagi menjadi tiga sesi yaitu :

 Sesi pertama : Uji Pengetahuan 4 Pilar (Inggris, Mandarin, Matematika, dan pengunaan IT).

Sesi kedua : Beropini mengenai isu terkini seperti kelangkaan dan kenaikan minyak goreng, perang Rusia-Ukraina, Bencana alam, kasus penipuan trading.

Sesi ketiga :  Penampilan minat dan bakat yang dimiliki masing-masing dan Sesi keempat adalah kewirausahaan, bagaimana siswa membuat produk yang memiliki daya jual.

Dalam kegiatan penjurian ini persaingan cukup ketat antar peserta dan para peserta menunjukkan performance yang maksimal, hingga pada akhirnya ditentukan The Best Student di tiap masing-masing jenjang beserta pemenang II dan III lainnya

Adapun hasil penjurian The Best Student adalah sebagai berikut :

Jenjang TK

The Best Student : Jesslyn  Christhalia Ardiansah

Pemenang II Fernando Gracio Haryanto

Pemenang III Rayhan Arief Subagio

Harapan I  Gavriel Kevin

Harapan II. Jocellyn Vioneta Setiawan

Jenjang SD

The Best Student : Davin Setya Wijaya

Pemenang II Marcello Andrian Subagio

Pemenang III Felixco Anthonick Pranata

Jenjang SMP

The Best Student: Rafi Fatih Keandre

Pemenang II Orlando Jetro Valian Gunawan

Pemenang III Vincent Cristiano Ronaldo

Jenjang SMA

The Best Student: Kana Ayu Tembangraras

Pemenang II Bintang Alexandra Panggabean

Pemenang III Grace Natalie Susanto

Jenjang SMK 1:

The Best Student: Kho, Rheiant Wibowo

Pemenang II Adrianus Putra Hermawan

Pemenang III Dionysius Darren

Jenjang SMK 2:

The Best Student: Yonathan Candrasiswojo

Pemenang II Prameswari Maharani Ajeng Kinanti

Pemenang III Najwa Amelia Putri

Sarpra

Peduli Foundation Group Kirim 8 Remaja Flores untuk Kuliah…

  • April 16, 2022April 16, 2022
Sarpra

Kegiatan 1000 Kasih

  • February 17, 2022February 17, 2022

Sekolah Nasional Nusaputera mengadakan Kegiatan 1000 Kasih yang berlangsung pada hari Senin, 14 Februari 2022, pkl 09.00, dengan diadakan ceremonial sederhana pembagian sembako bagi siswa siswi, karyawan dari jenjang TK- SMK 2 dan masyarakat di sekitar sekolah. Hasil pengumpulan uang dari jenjang TK- SMK 2 sebanyak Rp 7.618.000 untuk 80 paket sembako.

Selain itu Kegiatan 1000 kasih juga bekerja sama dengan Panitia HUT Nusaputera ke 64, mengunjungi Panti Asuhan Eunike dalam rangka berbagi kasih kepada anak-anak di sana dan memberikan 38 bingkisan untuk anak2, serta simbolis pagi ketua pengurus panti asuhan. Kami bersama-sama berdinamika dan berkenalan satu dengan yang lain.

Sarpra

Education, your best Investment

  • February 9, 2022February 9, 2022
Sarpra

SMK Nusaputera 1 dan SMK Nusaputera 2 masuk dalam…

  • February 8, 2022February 8, 2022
Sarpra

Euforia Guru PPPK Terkikisnya ‘Gate Keeper’ Kualitas Pendidikan di…

  • January 24, 2022January 24, 2022

Oleh: Ratna Wulandari MSi dan Nining Tri Palupi MPd, Praktisi Pendidikan di Kota Semarang

KUALITAS Pendidikan mencerminkan bagaimana proses transfer pengetahuan berhasil dilakukan. Pendidikan dalam arti yang komprehensif adalah bagaimana ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sampai dengan sangat baik kepada peserta didik sehingga menjadikan istilah kualitas pendidikan tersebut utuh dalam membentuk sebuah pribadi. Dengan demikian paradigma kualitas pendidikan tidak hanya berbicara prestasi akademik dan prestasi non akademik saja melainkan juga mencakup prestasi dalam hal keterampilan dan prestasi dalam hal menyikapi hidup dan kondisi terkini.

Berbicara kualitas pendidikan tidak akan pernah lepas dari sumber daya manusia di sebuah instansi pendidikan yang disebut guru. Peran guru akan membawa luaran bagaimana kualitas sebuah pendidikan akan dipersepsikan. Guru menjadi pilar utama dalam membangun dan menjadi “gate keeper” kualitas pendidikan di samping pilar-pilar yang lain yaitu kurikulum dan sarana prasarana. Ibarat sebuah resto guru adalah “koki” yang akan menyajikan menu layak dan nikmat untuk dihidangkan dan dinikmati oleh pembeli. Ibarat sebuah kafe, guru adalah “barista” yang siap menyajikan kopi yang sungguh nikmat untuk diminum. Kapankah “koki” atau “barista” tersebut dapat menyajikan menu yang nikmat, adalah setelah melewati sebuah proses, baik melalui berbagai pelatihan maupun pengalaman-pengalaman nyata dalam membuat menu dan kopi yang sudah dilalui.

Guru dalam sebuah instansi pendidikan pun demikian. Menjadi guru yang berkualitas dan professional tidak lahir dalam satu hari melainkan melalui sebuah proses, proses pengembangan yang dilakukan baik pendidikan dan pelatihan secara formal serta melalui pengalam nyata saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Beberapa waktu lalu, pengelola sekolah swasta ternyata dikejutkan dengan penerimaan Guru melalui program perekrutan Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK). Memakai istilah “ternyata” karena sebetulnya program PPPK sudah beberapa waktu didengar bahkan mungkin sudah pula diketahui dan dipelajari. Namun di ujungnya, saat beberapa guru dicabut secara “terkondisi” dari sekolahnya, tetap saja membuat situasi sekolah menjadi gundah dan pasti goyah. Selain rekrutmen dilakukan di tengah proses pembelajaran sedang aktif dilakukan, tetapi juga yang terpenting karena  guru yang terambil adalah guru-guru “baik” yang sudah melalui sebuah proses untuk menjadi guru profesional.

Bagaimana keberlanjutan sekolah yang terambil beberapa gurunya untuk melanjutkan proses pembelajaran? Apakah mudah sekolah swasta mencari pengganti guru yang terambil di tengah perjalanan proses pembelajaran? Dan yang terpenting bagaimana sekolah menjaga kualitas pembelajaran yang berkualitas nampaknya luput dari pemikiran para pengambil kebijakan. Fenomena “kehilangan” ini pasti mendominasi sekolah swasta yang terambil guru-gurunya.

Program yang digulirkan para pengambil kebijakan tentu punya tujuan. Hanya kajian dari hulu sampai ke hilir ternyata masih ada yang terlewatkan. Terutama untuk keberpihakan pada keberlanjutan dan tumbuh kembangnya sekolah swasta. Berbicara tentang sekolah swasta, pada saat pemerintah memberikan izin sebuah sekolah swasta beroperasi, tentu pemerintah akan memberikan dukungan penuh terhadap bertumbuh dan berkembangnya sekolah tersebut. Pada kenyataannya dekolah swasta banyak bertumbuh di Indonesia dan dalam perkembangannya pun banyak sekolah swasta yang berkembang menjadi sekolah berkualitas dan punya nama besar.

Dalam proses bertumbuhnya kualitas pendidikan di sebuah sekolah swasta tidak terlepas bagaimana upaya sekolah tersebut dalam memproses tenaga pendidiknya untuk menjadi tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. Investasi besar diupayakan baik dari sisi biaya, waktu dan kesempatan Pendidikan serta pelatihan untuk membuat “penjaga” proses pendidikannya berkualitas. Tetapi “naif” nya setelah proses itu dilakukan, beberapa guru-guru baik itu diambil secara terkondisi, di tengah perjalanan pembelajaran pula. Kenapa menyebut guru-guru baik, karena yang terambil adalah guru yang sudah melewati sekian waktu pengabdian yang tentu saja sudah melewati proses pembentukan untuk menjadi seorang guru berkualitas bahkan guru profesional.

Dari sisi apapun dipersepsikan, kenyataannya saat ini sekolah swasta sedang menangis. Menangis karena “gate keeper” kualitas pendidikannya terambil. Terlebih menangis karena harus membangun kembali dari nol untuk guru baru yang akan direkrut. Apalagi jika nanti program ini akan berlanjut digulirkan oleh pengambil kebijakan.

Bahwa program ini punya tujuan baik itu pun juga diyakini, mari kita lihat dua sisi mata uang dari program ini. Sisi yang positif, program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi guru tentu saja menjadi program yang luar biasa dan penghargaan tertinggi bagi guru yang sudah berperan dalam mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa. Bagi guru yang menerima program ini tentu akan menjadi “anugerah” yang sangat disyukuri. Di sisi lain mari dilihat dampak kurangnya. Selain mengambil guru-guru baik yang seperti tertulis di atas, program ini juga berdampak terjadinya proses “hukum rimba”, siapa yang kuat dialah yang akan dapat. Bagaimana tidak karena beberapa hari dalam minggu ini, banyak lowker dibuka di media dan media sosial, bahkan status Whats app dari pegelola Sekolah dan civitas akademi nya mencari banyak formasi guru. Proses pencarian ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk para guru “fresh graduate” saja, melainkan juga guru-guru yang sudah berada di sekolah lain. Dan sangat diyakini, sekolah-sekolah swasta besar yang memiliki kemampuan untuk memberi kesejahteraan lebihlah yang akan memenangkan pertandingan ini.

Masalah yang dihadapi belum selesai sampai di sini. Bagaimana kalau kemudian proses pencarian guru pengganti belum didapatkan sampai batas waktu guru yang diterima tersebut harus meninggalkan sekolahnya. Pasti belum akan berbicara tentang kualitas pembelajarannya, tetapi akan kembali pada bagaimana keberlanjutan proses pembelajarannya, dan siapa yang akan dirugikan pasti “siswa” yang sudah dipercayakan di sekolah tersebut.

Untuk itu beberapa usulan konstruktif  disampaikan sebagai bentuk gambaran kegundahan sekolah swasta atas program baik yang digulirkan ini. Semestinya evaluasi cepat dan terkini sudah dilakukan termasuk “riuhnya” dampak dari program ini. Sudah semestinya pula dipikirkan bahwa program ini harus dirumuskan kriteria yang berpihak pada semua pihak sebagai pelaku penyelenggara pendidikan sehingga “kualitas pendidikan” tidak hanya diupayakan dan terjaga untuk sekolah yang menjadi sasaran program ini (sekolah negeri), tetapi termasuk juga dipikirkan untuk bagaimana kualitas pendidikan juga diupayakan dan terjaga di sekolah swasta. Menyetujui dengan yang sudah beberapa diserukan di media sosial saat ini, akan menjadi sangat bijaksana seandainya dirumuskan kebijakan untuk  guru swasta yang diterima dalam program ini, dikembalikan ke sekolahnya untuk melanjukan pengabdian dan mejadi “gate keeper” kualitas pendidikan yang profesional di sekolahnya saat ini. Jika ini dilakukan betapa bijaksana dan berpihaknya program ini terhadap bertumbuh dan berkembangnya pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan generasi yang tangguh, berkualitas dan berkarakter.

Meskipun demikian, dengan bergulirnya program ini sekolah swasta pun harus segera menata diri dan menata sistem untuk menjadi tangguh dalam mengantisipasi jika program ini akan secara berkelanjutan dilakukan. Memang tidak bisa dibandingkan secara langsung antara sekolah negeri dan sekolah swasta, terutama dalam hal pemberian penghargaan, tetapi sekolah swasta harus “dipaksa” melakukan perbaikan terkait hal tersebut yang tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah. Termasuk juga dalam hal membangun sistem penataan pengembangan kompetensi, profesionalitas, dan jenjang karir guru.

Opini ini ditulis sebagai sebuah komitmen bahwa guru adalah aset dalam sebuah sekolah yang selalu hidup dan menghidupi tumbuh kembangnya sekolah tersebut. Bagaimana eksistensi dan kualitas terbangun di sebuah sekolah akan bertumpu pada peran besar seorang guru sebagai pelaksana keberlangsungan kegiatan belajar mengajar dari hulu sampai ke hilir. Sampai saat ini sangat diyakini bahwa merdeka belajar pasti tidak memerdekakan semuanya.

Sebagai penutup tulisan ini, mari semua yang sudah mendedikasikan karya dan hidupnya di dunia pendidikan untuk tetap memberi warna dan berjuang di setiap lini pengabdian kita dengan segenap hati untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas karena hakekatnya “ kualitas pendidikan adalah kita”. (*)



Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Euforia Guru PPPK Terkikisnya ‘Gate Keeper’ Kualitas Pendidikan di Sekolah Swasta, https://jateng.tribunnews.com/2022/01/12/euforia-guru-pppk-terkikisnya-gate-keeper-kualitas-pendidikan-di-sekolah-swasta.

Sarpra

Nusaputera gandeng Prodi Sistem Informasi UNIKA Soegijapranata rancang e-commerce…

  • January 22, 2022January 22, 2022

Sebagai bentuk komitmen Nusaputera untuk mengedepankan Kewirausahaan di lingkungan sekolah, hari Jumat 21 Januari, tim Kewirausahaan Sekolah Nusaputera melakukan kunjungan ke program studi Sistem Informasi Unika Soegijapranata.
Hadir dalam kunjungan tersebut, Manajer Pendidikan dan Humas Retno Palupi dan Fasilitator Kewirausahaan Peni Indaryanti beserta tim. Sedangkan dari Prodi SI UNIKA diterima langsung oleh Dekan Dr. Bernardinus dan Kaprodi Agus Cahyono, ST, MT beserta jajarannya.

Dalam diskusi tersebut, Nusaputera melalui tim Kewirausahaan dan SMK Nusaputera 1 akan bekerjasama dengan Prodi SI UNIKA dalam memodernisasi Urban Farming, melalui alat deteksi kelembaban tanah dalam perawatan tanaman bunga telang, yang saat ini menjadi ikon Kewirausahaan di Nusaputera. Berbagai produk dari pengolahan bunga telang selama ini telah menjadi hasil kerja siswa-siswa TK-SD Nusaputera sampai dengan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi.

Untuk itulah, pengembangan platform dan pendampingan aktivitas E-commerce menjadi inti kerjasama Prodi Sistem Informasi dengan Nusaputera. Melalui kerjasama ini, akan ada platform Kewirausahaan digital sebagai media untuk memasarkan produk-produk yg ditawarkan oleh Nusaputera. Kegiatan ini menjadi satu diantara upaya dan kepedulian Sekolah Nusaputera dalam membantu para ortu dan siswa yang mengalami kendala terkait uang sekolah di masa pandemi ini. Produk-produk yang ditawarkan merupakan hasil karya dari ortu dan siswa Nusaputera.

Platform e-commerce yg dikustomisasi oleh mahasiswa-mahasiswa Prodi SI UNIKA dengan pendampingan para dosen, merupakan bentuk implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Simbiosis mutualisme yg terbangun antara Nusaputera dan Prodi SI UNIKA, diharapkan dapat menjadi sebuah komitmen dlm menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang kekinian, dengan memanfaatkan teknologi di dalamnya.(RnR)

Sarpra

Lomba Produksi Inovasi Dari Bunga Telang dalam rangka HUT…

  • January 14, 2022January 14, 2022

Dalam rangka menyambut HUT ke-64 Sekolah Nasional Nusaputera, panitia perayaan HUT menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan lomba. Diantara lomba yang diselenggarakan adalah Lomba Produksi Inovasi Dari Bunga Telang yang digelar pada hari Selasa, 4 Januari 2022 yang diiukuti semua jenjang dibawah naungan Sekolah Nasional Nusaputera.
Kegiatan ini sebagai wujud nyata konsistensi Sekolah Nasional Nusaputera dalam mendorong siswa menjadi wirausaha muda. Kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk kreativitas para siswa dalam bidang wirausaha. Terbukti produk inovasi yang disajikan dalam kegiatan lomba yang beraneka ragam dan cukup menarik.
Dari kegitan lomba ini diharapkan muncul kreativitas siswa dalam menciptakan produk dalam merintis wirausaha dengan inovasi yang menarik, baik dari segi kemasan maupun kualitas produknya. Adapun produk yang diusung para peserta cukup beragam, dari makanan tradisional hingga makanan yang popular dikehidupan sehari-hari dengan menkombinasikan Bunga Telang sebagai bahan dasarnya.
Seperti pada berita sebelumnya, Sekolah Nasional Nusaputera mengusung Bunga telang sebagai icon kewirausahaan. Bukan hanya itu pelatihan penanaman hingga pengolahan Bunga telang juga sudah dilakukan dengan menggandeng Dinas Pertanian Kota Semarang.
Pada lomba kali ini jenjang TK mengusung produk Puding Lumut dari Bunga telang, jenjang SD dengan tumpeng mini yang berwarna biru dengan pewarnaan dari warna Bunga telang yang diberi nama Tumilang, jenjang SMP dengan produk pudding Ketan yang diberi warna biru warna dari Bunga telang disiram saus susu dan disajikan dengan irisan buah manga yang diberi nama Ketan TeGa, dari jenjang SMA tidak kalah menariknya dengan produk Buterfly Pea Ice Cream, dari jenjang SMK 1 menyajikan Floryn Waffel dari jenjang SMK Nusaputera 2 mengusung kue Cookis, dari jenjang Stifera menampilkan surabi dari Bunga telang. Dari jenjang umum menyajikan Hazelnut Clitea Balls.
Dari banyaknya produk yang disajikan menunjukan kreativitas dari para peserta lomba cukup tinggi dan sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi bidang unggulan kewirausahaan di Sekolah Nusaputera.
Pemenang lomba kegiatan ini rencananya akan diumumkan secara langsung di puncah acara HUT ke 64 Sekolah Nasional Nusaputera pada tanggal 13 Januari 2022. (eko)

Sarpra

Nusaputera Luncurkan Gerakan Kewirausahaan Urban Farming untuk Cegah Putus…

  • January 7, 2022January 7, 2022

Pandemi Covid-19 dalam 2 tahun ini menyebabkan banyak orangtua yang mengalami kesulitan finansial dalam sekolah anak-anaknya, terutama di sekolah dasar dan menengah.

Untuk itu, Sekolah Nasional Nusaputera di usianya yang ke-64 meluncurkan Gerakan Kewirausahaan Urban Farming untuk mendorong dan membangkitkan ekonomi para orangtua akibat terdampak pandemi Covid-19.

Sebagai salah satu visinya menghasilkan lulusan berkualitas dengan jiwa wirausaha yg berwawasan global dan berlandaskan budi pekerti yg luhur, Nusaputera merasa harus mendorong anak-anak bangsa jangan sampai putus sekolah namun juga sekaligus bertanggungjawab dengan masa depannya melalui usaha-usaha yang diinisasi oleh Nusaputera, agar dapat menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yg berwawasan global sekaligus berkarakter.

Melalui berbagai kegiatan yg diselenggarakan dalam rangkaian perayaan HUT Nsp ke 64, nuansa kewirausahaan tampak begitu kental.
Diawali dengan menanam tanaman bunga telang oleh siswa-siswi TK dan berbagai tanaman sayuran oleh siswa-siswi SD Nusaputera, sekaligus sebagai awal gerakan kewausahaan Urban Farming di Nusaputera bersama Dinas Pertanian Kota Semarang. Tidak hanya pada budidaya bunga telang, Dinas Pertanian juga memberikan pelatihan olahan produk pangan berbasis bunga telang kepada para siswa, guru dan karyawan yg telah terselenggara beberapa waktu sebelumnya.


Puncak kegiatannya mengangkat Butterfly Pea Flower atau yg dikenal dg nama latin Clitoria Ternatea ini, Nusaputera menggelar lomba Inovasi produk kreatif dari bunga telang yg diikuti oleh seluruh elemen di Nusaputera mulai dr siswa, guru dan karyawan dari jenjang TK hingga Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi.
Berbagai produk yg dihasilkan dengan bahan dasar bunga telang disajikan oleh peserta lomba, mulai dari puding, tumpeng, ice cream hingga biskuit.
Dari hulu hingga hilir, begitu konsep kewirausahaan yg diusung Nusaputera.
Mulai dari urban farming menanam bunga telang yg digawangi oleh jenjang TK dan SD kelas kecil, berlanjut membuat produk kreatif berbasis bunga telang mulai dari jenjang SD kelas besar hingga Perguruan Tinggi.
Bantuan beberapa tanaman dari Dinas Pertanian, seperti cabe, terong, okra, kencur dan bunga cilosea, menjadi support kegiatan kewirausahaan Urban Farming di Sekolah Nusaputera.
Selain merintis urban farming, dan mengelola produk berbasis bunga telang sebagai icon Kewirausahaan di Nusaputera, saat ini Nusaputera juga menjalin kerjasama dengan Prodi Sistem Informasi UNIKA dalam membangun e-commerce Nusaputera, sebagai media untuk mempromosikan produk-produk yg dihasilkan oleh Nusaputera.
Kerjasama ini akan melengkapi seluruh kegiatan KWU yg menjadi unggulan di Nusaputera. Diharapkan seiring dengan berjalannya waktu, kewirausahaan Nusaputera akan semakin berkembang, menjadi marketplace Nsp sebagai wahana dalam mengasah ketrampilan kewirausahaan para siswa.
Sehingga cita-cita untuk mendorong anak bangsa jangan sampai putus sekolah dapat berhasil.

Posts navigation

1 2 3 … 5

Galeri

 

 

Copyright © Pradipta Avin Rizky S.Kom
Theme by Colorlib Powered by WordPress
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • Religiusitas Wujud Toleransi Antar Agama di Nusaputera
  • Lowongan Kerja