Skip to content
Sekolah Nasional Nusaputera Semarang
  • Tentang Nusaputera
  • Akademik
  • Program Internasional
  • Pendaftaran
  • Unit Penunjang
  • More
    • News
    • Lowongan Kerja

News

Sarpra

Digitalisasi Nusaputera dan Aplikasi Kewirausahaan

  • August 8, 2022January 17, 2023

Kewirausahaan sebagai unggulan di Sekolah Nusaputera terus dikembangkan dalam beberapa tahun ini. Bukan hanya menjadi bagian dari pembelajaran yang diwujudkan dalam project 2 berbasis kewirausahaan, melainkan juga sistem pemasarannya yang digawangi oleh team Kewirausahaan di Nusaputera.
Berbagai produk kuliner ditawarkan melalui e-marketplace Nusput Preneur yang sudah berjalan satu semester terakhir ini.
Saat ini Nusaputera menambahkan kolaborasi Financial Technology dengan pihak ketiga yaitu PT Dunia Bayar Indonesia ( DBI – AiYO ) dalam mendukung pengembangan kewirausahaan melalui e-commerce Nusaputera dalam wujud aplikasi My Nusaputera.
Melalui e-commerce Nusaputera yang bekerjasama dengan Sistem Informasi UNIKA, ditawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman berbasis bunga telang sebagai produk unggulan, dan berbagai produk lainnya.
My Nusaputera adalah aplikasi yang memberikan kemudahan bukan hanya dalam hal bertransaksi keuangan saja, tetapi dapat menjadi media informasi tentang sekolah Nusaputera dan berbagai aktivitas yg terdukung secara digital.
Hal ini selaras dengan tagline Sekolah Nusaputera yaitu Creative and Global School.
Melalui aplikasi My Nusaputera, yang diluncurkan pada tanggal 8 bulan 8 pukul 08.08 tahun 2022, warga sekolah Nusaputera akan semakin beradaptasi dengan dunia digital dalam bertransaksi dan berinteraksi.

Selamat untuk Nusaputera dengan aplikasi My Nusaputera dan aktivitas e-commerce-nya.

Sarpra

MoU “Smart Farming” SMK Nusaputera 1 dengan Fakultas Ilmu…

  • June 10, 2022January 17, 2023

SMK Nusaputera 1 menandatangani MoU kerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer prodi Sistem Informasi UNIKA Soegijapranata, kemarin 8 Juni 2022 di SMK Nusaputera 1. Hadir dlm acara tersebut dekan Fakultas Ilmu Komputer Bp Bernardinus Harnadi
beserta para dosen prodi SI yg diterima langsung oleh Kasek SMK 1 Ibu Nining Tri Palupi, beserta tim struktural, didampingi Humas Nusaputera.
Moment ini sbg tindaklanjut dr pertemuan2 sebelumnya, dimana SMK 1 dan Prodi SI UNIKA akan berkolaborasi dalam mengembangkan Smart Farming. Program yg akan diimplementasikan dlm waktu dekat ini, menjadi supporting keunggulan sekolah Nusaputera yaitu Kewirausahaan yg satu diantaranya mengelola Urban Farming. Di sisi lain sbg SMK yg berbasis IT tentu sangat tepat jika dlm pengelolaan Urban Farming didekatkan dg teknologi. Gayung pun bersambut, manakala UNIKA Soegijapranata ikut hadir sbg Perguruan Tinggi yg memiliki Fakultas berbasis IT yg sudah tidak diragukan lagi. Diharapkan ke depan bukan hanya urban Farming yg menjadi point kolaborasi akan tetapi terus dikembangkan terapan2 IoT yang lain. Sehingga para siswa dan mahasiswa yg terlibat dlm project ini memiliki experience terapan yg dampaknya dapat langsung dirasakan oleh kedua belah pihak. Semoga inovasi yg akan terus dikembangkan melalui ide2 kreatif yg digulirkan dapat menjadi project yg sustainable dalam mewujudkan kurikulum merdeka dan kampus merdeka yg digulirkan Kemendikbudristek. Take action not just idea.

(penulis : RnR)

Sarpra

SMK Nusaputera 1 mengadakan kunjungan kerja ke Prodi Sistem…

  • May 19, 2022January 17, 2023

SMK Nusaputera 1 mengadakan kunjungan kerja ke Prodi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Rabu 18 Mei 2022.
Kunjungan tersebut merupakan tindaklanjut dari rencana kerjasama yang akan dijalin antara kedua institusi tersebut.
Kerjasama yang akan dijalin antara lain Implementasi IoT ( Internet of Things ) dalam pengembangan otomatisasi Urban Farming, yang saat ini tengah digalakkan di Sekolah Nusaputera. Selain itu, kerjasama juga akan dilakukan dalam keterlibatan siswa SMK Nusaputera 1 di Game Development Camp. Dimana ini merupakan kegiatan tahunan Prodi Sistem Informasi yang bertujuan untuk mengembangkan skill sesuai dengan bidang masing-masing di luar pelajaran.


Rencananya Dev Camp ini selain diikuti oleh para mahasiswa juga akan mengundang para siswa SMK Nusaputera 1 untuk ikut dalam praktek pengembangan project game yg akan diselenggarakan di akhir bulan Mei sampai dengan awal Juni.
Selanjutnya akan dilakukan penandatangan MoU oleh pimpinan kedua institusi yaitu Bapak Bernardinus Harnadi selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dengan Ibu Nining Tri Palupi, selaku Kepala SMK Nusaputera 1. ( R n R )

Sarpra

Kegiatan penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah Sekolah Nasional Nusaputera

  • April 28, 2022January 17, 2023

Kegiatan penyaluran zakat, infaq dan sedekah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H dilakukan oleh panitia peringatan hari besar islam (PHBI) sekolah nasioanl nusaputera.
Penyaluran dana ini sebesar Rp. 10.636.500,- terdiri dari Rp 3.325.000 uang zakat fitrah dan Rp. 7.311.500,- uang sedekah. Pengumpulan uang zakat dan sedekah ini diselanggarakan dalam waktu 1 minggu yang melibatkan semua komponen dan jenjang yang ada di sekolah nasional nusaputera.
Adapun penyalurannya, untuk uang zakat disalurkan kepada masyarakat sekitar sekolah memlalui panitia zakat masjid Aljihad, Sedangkan untuk uang infaq dan sedekah dibagikan kepada beberapa panti asuhan yatim piatu.

Sarpra

Kegiatan The Best Student Sekolah Nasional Nusaputera

  • April 21, 2022January 17, 2023

Kegiatan The Best Student Sekolah Nasional Nusaputera berlangsung selama 4 Hari dengan melibatkan semua jenjang di Sekolah Nusaputera. Kegiatan ini merupakan agenda kegiatan tahunan Sekolah Nasional Nusaputera dalam memeriahkan Hardiknas dengan melakukan ajang pengetahuan dan keterampilan.

Adapun tangkaian kegiatan tersebut sebagai berikut

Hari dan tanggalAgenda kegiatan
Senin, 11 April 2022Penjurian The Best Student SMA
Selasa, 12 April 2022Penjurian The Best Student SD dan SMK 1
Rabu, 13 April 2022Penjurian The Best Student SMP dan SMK 2
Kamis 14 April 2022Penjurian The Best Student TK

Kegiatan penjurian dipimpin oleh MC Wakasis masing-masing jenjang. Tahapan penjurian dibagi menjadi tiga sesi yaitu :

 Sesi pertama : Uji Pengetahuan 4 Pilar (Inggris, Mandarin, Matematika, dan pengunaan IT).

Sesi kedua : Beropini mengenai isu terkini seperti kelangkaan dan kenaikan minyak goreng, perang Rusia-Ukraina, Bencana alam, kasus penipuan trading.

Sesi ketiga :  Penampilan minat dan bakat yang dimiliki masing-masing dan Sesi keempat adalah kewirausahaan, bagaimana siswa membuat produk yang memiliki daya jual.

Dalam kegiatan penjurian ini persaingan cukup ketat antar peserta dan para peserta menunjukkan performance yang maksimal, hingga pada akhirnya ditentukan The Best Student di tiap masing-masing jenjang beserta pemenang II dan III lainnya

Adapun hasil penjurian The Best Student adalah sebagai berikut :

Jenjang TK

The Best Student : Jesslyn  Christhalia Ardiansah

Pemenang II Fernando Gracio Haryanto

Pemenang III Rayhan Arief Subagio

Harapan I  Gavriel Kevin

Harapan II. Jocellyn Vioneta Setiawan

Jenjang SD

The Best Student : Davin Setya Wijaya

Pemenang II Marcello Andrian Subagio

Pemenang III Felixco Anthonick Pranata

Jenjang SMP

The Best Student: Rafi Fatih Keandre

Pemenang II Orlando Jetro Valian Gunawan

Pemenang III Vincent Cristiano Ronaldo

Jenjang SMA

The Best Student: Kana Ayu Tembangraras

Pemenang II Bintang Alexandra Panggabean

Pemenang III Grace Natalie Susanto

Jenjang SMK 1:

The Best Student: Kho, Rheiant Wibowo

Pemenang II Adrianus Putra Hermawan

Pemenang III Dionysius Darren

Jenjang SMK 2:

The Best Student: Yonathan Candrasiswojo

Pemenang II Prameswari Maharani Ajeng Kinanti

Pemenang III Najwa Amelia Putri

Sarpra

Peduli Foundation Group Kirim 8 Remaja Flores untuk Kuliah…

  • April 16, 2022January 17, 2023
Sarpra

Kegiatan 1000 Kasih

  • February 17, 2022January 17, 2023

Sekolah Nasional Nusaputera mengadakan Kegiatan 1000 Kasih yang berlangsung pada hari Senin, 14 Februari 2022, pkl 09.00, dengan diadakan ceremonial sederhana pembagian sembako bagi siswa siswi, karyawan dari jenjang TK- SMK 2 dan masyarakat di sekitar sekolah. Hasil pengumpulan uang dari jenjang TK- SMK 2 sebanyak Rp 7.618.000 untuk 80 paket sembako.

Selain itu Kegiatan 1000 kasih juga bekerja sama dengan Panitia HUT Nusaputera ke 64, mengunjungi Panti Asuhan Eunike dalam rangka berbagi kasih kepada anak-anak di sana dan memberikan 38 bingkisan untuk anak2, serta simbolis pagi ketua pengurus panti asuhan. Kami bersama-sama berdinamika dan berkenalan satu dengan yang lain.

Sarpra

Education, your best Investment

  • February 9, 2022January 17, 2023
Sarpra

SMK Nusaputera 1 dan SMK Nusaputera 2 masuk dalam…

  • February 8, 2022January 17, 2023
Sarpra

Euforia Guru PPPK Terkikisnya ‘Gate Keeper’ Kualitas Pendidikan di…

  • January 24, 2022January 17, 2023

Oleh: Ratna Wulandari MSi dan Nining Tri Palupi MPd, Praktisi Pendidikan di Kota Semarang

KUALITAS Pendidikan mencerminkan bagaimana proses transfer pengetahuan berhasil dilakukan. Pendidikan dalam arti yang komprehensif adalah bagaimana ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sampai dengan sangat baik kepada peserta didik sehingga menjadikan istilah kualitas pendidikan tersebut utuh dalam membentuk sebuah pribadi. Dengan demikian paradigma kualitas pendidikan tidak hanya berbicara prestasi akademik dan prestasi non akademik saja melainkan juga mencakup prestasi dalam hal keterampilan dan prestasi dalam hal menyikapi hidup dan kondisi terkini.

Berbicara kualitas pendidikan tidak akan pernah lepas dari sumber daya manusia di sebuah instansi pendidikan yang disebut guru. Peran guru akan membawa luaran bagaimana kualitas sebuah pendidikan akan dipersepsikan. Guru menjadi pilar utama dalam membangun dan menjadi “gate keeper” kualitas pendidikan di samping pilar-pilar yang lain yaitu kurikulum dan sarana prasarana. Ibarat sebuah resto guru adalah “koki” yang akan menyajikan menu layak dan nikmat untuk dihidangkan dan dinikmati oleh pembeli. Ibarat sebuah kafe, guru adalah “barista” yang siap menyajikan kopi yang sungguh nikmat untuk diminum. Kapankah “koki” atau “barista” tersebut dapat menyajikan menu yang nikmat, adalah setelah melewati sebuah proses, baik melalui berbagai pelatihan maupun pengalaman-pengalaman nyata dalam membuat menu dan kopi yang sudah dilalui.

Guru dalam sebuah instansi pendidikan pun demikian. Menjadi guru yang berkualitas dan professional tidak lahir dalam satu hari melainkan melalui sebuah proses, proses pengembangan yang dilakukan baik pendidikan dan pelatihan secara formal serta melalui pengalam nyata saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Beberapa waktu lalu, pengelola sekolah swasta ternyata dikejutkan dengan penerimaan Guru melalui program perekrutan Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK). Memakai istilah “ternyata” karena sebetulnya program PPPK sudah beberapa waktu didengar bahkan mungkin sudah pula diketahui dan dipelajari. Namun di ujungnya, saat beberapa guru dicabut secara “terkondisi” dari sekolahnya, tetap saja membuat situasi sekolah menjadi gundah dan pasti goyah. Selain rekrutmen dilakukan di tengah proses pembelajaran sedang aktif dilakukan, tetapi juga yang terpenting karena  guru yang terambil adalah guru-guru “baik” yang sudah melalui sebuah proses untuk menjadi guru profesional.

Bagaimana keberlanjutan sekolah yang terambil beberapa gurunya untuk melanjutkan proses pembelajaran? Apakah mudah sekolah swasta mencari pengganti guru yang terambil di tengah perjalanan proses pembelajaran? Dan yang terpenting bagaimana sekolah menjaga kualitas pembelajaran yang berkualitas nampaknya luput dari pemikiran para pengambil kebijakan. Fenomena “kehilangan” ini pasti mendominasi sekolah swasta yang terambil guru-gurunya.

Program yang digulirkan para pengambil kebijakan tentu punya tujuan. Hanya kajian dari hulu sampai ke hilir ternyata masih ada yang terlewatkan. Terutama untuk keberpihakan pada keberlanjutan dan tumbuh kembangnya sekolah swasta. Berbicara tentang sekolah swasta, pada saat pemerintah memberikan izin sebuah sekolah swasta beroperasi, tentu pemerintah akan memberikan dukungan penuh terhadap bertumbuh dan berkembangnya sekolah tersebut. Pada kenyataannya dekolah swasta banyak bertumbuh di Indonesia dan dalam perkembangannya pun banyak sekolah swasta yang berkembang menjadi sekolah berkualitas dan punya nama besar.

Dalam proses bertumbuhnya kualitas pendidikan di sebuah sekolah swasta tidak terlepas bagaimana upaya sekolah tersebut dalam memproses tenaga pendidiknya untuk menjadi tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. Investasi besar diupayakan baik dari sisi biaya, waktu dan kesempatan Pendidikan serta pelatihan untuk membuat “penjaga” proses pendidikannya berkualitas. Tetapi “naif” nya setelah proses itu dilakukan, beberapa guru-guru baik itu diambil secara terkondisi, di tengah perjalanan pembelajaran pula. Kenapa menyebut guru-guru baik, karena yang terambil adalah guru yang sudah melewati sekian waktu pengabdian yang tentu saja sudah melewati proses pembentukan untuk menjadi seorang guru berkualitas bahkan guru profesional.

Dari sisi apapun dipersepsikan, kenyataannya saat ini sekolah swasta sedang menangis. Menangis karena “gate keeper” kualitas pendidikannya terambil. Terlebih menangis karena harus membangun kembali dari nol untuk guru baru yang akan direkrut. Apalagi jika nanti program ini akan berlanjut digulirkan oleh pengambil kebijakan.

Bahwa program ini punya tujuan baik itu pun juga diyakini, mari kita lihat dua sisi mata uang dari program ini. Sisi yang positif, program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi guru tentu saja menjadi program yang luar biasa dan penghargaan tertinggi bagi guru yang sudah berperan dalam mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa. Bagi guru yang menerima program ini tentu akan menjadi “anugerah” yang sangat disyukuri. Di sisi lain mari dilihat dampak kurangnya. Selain mengambil guru-guru baik yang seperti tertulis di atas, program ini juga berdampak terjadinya proses “hukum rimba”, siapa yang kuat dialah yang akan dapat. Bagaimana tidak karena beberapa hari dalam minggu ini, banyak lowker dibuka di media dan media sosial, bahkan status Whats app dari pegelola Sekolah dan civitas akademi nya mencari banyak formasi guru. Proses pencarian ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk para guru “fresh graduate” saja, melainkan juga guru-guru yang sudah berada di sekolah lain. Dan sangat diyakini, sekolah-sekolah swasta besar yang memiliki kemampuan untuk memberi kesejahteraan lebihlah yang akan memenangkan pertandingan ini.

Masalah yang dihadapi belum selesai sampai di sini. Bagaimana kalau kemudian proses pencarian guru pengganti belum didapatkan sampai batas waktu guru yang diterima tersebut harus meninggalkan sekolahnya. Pasti belum akan berbicara tentang kualitas pembelajarannya, tetapi akan kembali pada bagaimana keberlanjutan proses pembelajarannya, dan siapa yang akan dirugikan pasti “siswa” yang sudah dipercayakan di sekolah tersebut.

Untuk itu beberapa usulan konstruktif  disampaikan sebagai bentuk gambaran kegundahan sekolah swasta atas program baik yang digulirkan ini. Semestinya evaluasi cepat dan terkini sudah dilakukan termasuk “riuhnya” dampak dari program ini. Sudah semestinya pula dipikirkan bahwa program ini harus dirumuskan kriteria yang berpihak pada semua pihak sebagai pelaku penyelenggara pendidikan sehingga “kualitas pendidikan” tidak hanya diupayakan dan terjaga untuk sekolah yang menjadi sasaran program ini (sekolah negeri), tetapi termasuk juga dipikirkan untuk bagaimana kualitas pendidikan juga diupayakan dan terjaga di sekolah swasta. Menyetujui dengan yang sudah beberapa diserukan di media sosial saat ini, akan menjadi sangat bijaksana seandainya dirumuskan kebijakan untuk  guru swasta yang diterima dalam program ini, dikembalikan ke sekolahnya untuk melanjukan pengabdian dan mejadi “gate keeper” kualitas pendidikan yang profesional di sekolahnya saat ini. Jika ini dilakukan betapa bijaksana dan berpihaknya program ini terhadap bertumbuh dan berkembangnya pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan generasi yang tangguh, berkualitas dan berkarakter.

Meskipun demikian, dengan bergulirnya program ini sekolah swasta pun harus segera menata diri dan menata sistem untuk menjadi tangguh dalam mengantisipasi jika program ini akan secara berkelanjutan dilakukan. Memang tidak bisa dibandingkan secara langsung antara sekolah negeri dan sekolah swasta, terutama dalam hal pemberian penghargaan, tetapi sekolah swasta harus “dipaksa” melakukan perbaikan terkait hal tersebut yang tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah. Termasuk juga dalam hal membangun sistem penataan pengembangan kompetensi, profesionalitas, dan jenjang karir guru.

Opini ini ditulis sebagai sebuah komitmen bahwa guru adalah aset dalam sebuah sekolah yang selalu hidup dan menghidupi tumbuh kembangnya sekolah tersebut. Bagaimana eksistensi dan kualitas terbangun di sebuah sekolah akan bertumpu pada peran besar seorang guru sebagai pelaksana keberlangsungan kegiatan belajar mengajar dari hulu sampai ke hilir. Sampai saat ini sangat diyakini bahwa merdeka belajar pasti tidak memerdekakan semuanya.

Sebagai penutup tulisan ini, mari semua yang sudah mendedikasikan karya dan hidupnya di dunia pendidikan untuk tetap memberi warna dan berjuang di setiap lini pengabdian kita dengan segenap hati untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas karena hakekatnya “ kualitas pendidikan adalah kita”. (*)



Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Euforia Guru PPPK Terkikisnya ‘Gate Keeper’ Kualitas Pendidikan di Sekolah Swasta, https://jateng.tribunnews.com/2022/01/12/euforia-guru-pppk-terkikisnya-gate-keeper-kualitas-pendidikan-di-sekolah-swasta.

Posts navigation

1 2 3 … 5

Galeri

 

Copyright © Pradipta Avin Rizky S.Kom
Theme by Colorlib Powered by WordPress
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • #
  • Religiusitas Wujud Toleransi Antar Agama di Nusaputera
  • Lowongan Kerja